Minggu, 17 November 2013

NIKOTIN



Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan seperti kentang  dan tomat. Nikotin berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun. Nikotin dapat disintesis dari sebuah asam amino yaitu ornitin.
Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, dan Nitrogen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merek rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap. Nikotin Mempunyai dua sistem cincin nitrogen: satu adalah piridin dan yang lain adalah pirolidon, sehingga dapat dikelompokkan dalam alkaloid piridin maupun pirolidon.



NIKOTIN DALAM TUBUH MANUSIA
Layaknya zat additive lainnya, ada beberapa cara bagi Nikotin untuk terserap dalam tubuh manusia, yaitu melalui:
          1.      Kulit 
          2.    Paru-paru 
          3.    Mucous membranes 
Setelah terserap melalui salah satu cara diatas, Nikotin akan masuk ke dalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke seluruh system tubuh.
Merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus. Alveolus adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara kotor dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita. Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam tubuh manusia.

EFEK DARI NIKOTIN
Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemuadian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebagai biphase effect.
Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon “Fight or Flight”. Jika anda mencintai film horror, atau sangat suka dengan roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek Adrenalin ini, yang juga akan anda alami saat merokok :
       -          Detak jantung yang sangat cepat
       -          Meningkatnya tekanan darah
       -          Tarikan nafas yang berat dan cepat

Lantas, apa yang terjadi, saat seorang perokok tiba-tiba berhenti merokok seketika? Saat mengkonsumsi Nikotin, fungsi otak dan tubuh akan berubah, beradaptasi sebagai kompensasi atas adanya efek yang ditimbulkan oleh Nikotin. Sebagai contoh, otak akan beradaptasi, memperbanyak atau mengurangi jumlah sel syaraf reseptor akibat dari adanya Nikotin. Saat berhenti merokok, efek fisiologis ini tetap tertinggal dalam otak. Akibatnya, tubuh (otak) bereaksi dan tidak bisa berfungsi dengan baik selayaknya ketika Nikotin masih berada dalam tubuh. Umumnya, seseorang yang mencoba berhenti mengkonsumsi Nikotin, akan mengalami gejala berikut:
       -          Irritabilitas, biasanya menjadi lebih sensitif dan mudah marah
       -          Mudah cemas dan merasa depresi
       -          Dan tentu saja, kebutuhan yang amat-amat sangat terhadap Nikotin

Permasalahan : ketika setelah seseorang menghisap rokok, maka nikotin akan masuk ke dalam tubuhnya, dan setelah itu sebagian dari nikotin akan keluar bersama urin sedangkan sebagiannya lagi akan tetap tinggal di dalam tubuh. Mengapa sebagian dari nikotin tetap tinggal didalam tubuh ? serta bagaimana cara kerja nikotin sehingga menimbulkan perasaan relaks serta lebih energik dan bersemangat ? tolong penjelasannya ! terima kasih..

2 komentar:

  1. Menurut saya,Nikotin adalah alkaloid toksis yang berasal dari tembakau. Sebatang rokok umumnya berisi 1 – 3 mg nikotin. Nikotin diserap melalui paru-paru dan kecepatan absorpsinya hampir sama dengan masuknya nikotin secara intravena. Nikotin masuk ke dalam otak dengan ceat dalam waktu kurang lebih 10 detik. didalam rokok terkandung sekitar 10 miligram, namun yang benar benar terserap ke dalam tubuh adalah sebanyak 1 sampai 2 miligram saja, sisanya terbuang ke udara. Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa nikotin dengan cepat masuk ke dalam otak. Nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian terbagi ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar.

    BalasHapus
  2. baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan anda seperti yang sudah di jelaskan saudari dede dimana mekanisme nikotin pada tubuh hingga membuat perokok merasa senang : terjadi pada otak melalui ikatan dengan nicotinic acetylcholine receptors (nAChRs) di otak. Di sistem saraf pusat, sebagian besar dari nAChRs ter-diri dari subtipeα4 β2 , α3 β4, dan α7. Dari subtipe-subtipe yang dominan ini, reseptor α4
    β2 jumlahnya paling banyak di otak dan berperan penting dalam menyebabkan adiksi nikotin. Setelah rokok dihisap, dalam waktu 20 detik, nikotin akan berikatan dengan nAChRs subtype α4β2 di Ventral Tegmental Area (VTA) di otak . Impuls akan dihantarkan di sepanjang neuron ke nukleus akumbens (NAc) untuk melepaskan dopamine dalam jumlah besar .Pelepasan dopamine akan menimbulkan berbagai efek reward yang dicari oleh perokok, antara lain timbulnya pera-saan senang, relaksasi, mengurangi stress, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki mood,

    semoga bisa membantu, terimakasih :)

    BalasHapus