Nikotin adalah senyawa kimia organik
kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan
terutama suku terung-terungan seperti kentang dan tomat. Nikotin berkadar 0,3 –
5,0 % dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan
terakumulasi di daun. Nikotin dapat disintesis dari sebuah asam amino yaitu ornitin.
Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa
organik alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, dan Nitrogen.
Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap
tubuh manusia. Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat
tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin, walaupun tentu
saja, sangat bergantung pada merek rokok tersebut. Jika anda perokok,
ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang
dihisap. Nikotin mempunyai dua sistem cincin nitrogen: satu adalah piridin dan
yang lain adalah pirolidon, sehingga dapat dikelompokkan dalam alkaloid piridin
maupun pirolidon.
NIKOTIN DALAM TUBUH MANUSIA
Layaknya zat
additive lainnya, ada beberapa cara bagi Nikotin untuk terserap dalam tubuh
manusia, yaitu melalui:
1. Kulit
2. Paru-paru
3. Mucous membranes
Setelah
terserap melalui salah satu cara diatas, Nikotin akan masuk ke dalam system
peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke seluruh system tubuh.
Merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi
Nikotin untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus.
Alveolus adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara
kotor dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah,
Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak
sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah
setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita.
Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam
tubuh manusia.
Pada awalnya, nikotin menyebabkan tubuh melepaskan adrenalin.
Adrenalin menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat serta
merangsang tubuh melepaskan insulin. Pelepasan insulin membuat tubuh mengira
terdapat kelebihan glukosa dalam darah. Itu sebab, perokok sering melaporkan
terjadinya penurunan nafsu makan.
Asap
rokok yang dihirup juga memiliki efek negatif pada tubuh: Karbon monoksida pada
asap rokok berpotensi merusak paru-paru dan dinding arteri, sehingga
meningkatkan potensi serangan jantung, stroke, dan pembekuan darah.
- Di dalam organ hati, enzyme yang disebut CYP2A6 akan
mencerna sekitar 80% nikotin akan menjadi Kotinin.
- Proses metabolisme Nikotin terjadi juga di dalam
paru-paru. Disini, Nikotin akan diubah menjadi Kotinin dan Nikotin oksida.
- Kotinin dapat dikeluarkan melalui urin. Itulah mengapa,
urin seorang perokok akan menimbulkan bau yang sangat tajam. Kotinin
memiliki waktu paruh 24 jam. Artinya, 24 jam setelah merokok, zat kotinin
dalam tubuh akan tersisa setengahnya.
- Nikotin yang tersisa dalam darah, juga akan disaring di
dalam ginjal dan akan dikeluarkan melalui urin.
Tingkat metabolisme Nikotin dalam tubuh tiap individu dapat
berbeda satu sama lain. Seseorang yang memiliki kelainan pada enzyme CYP2A6,
akan membuat organ hati menjadi kurang efektif dalam mencerna Nikotin.
Akibatnya, kadar Nikotin dalam darah masih berada pada level yang tinggi.
Perokok dengan kelainan fungsi enzyme ini, biasanya merokok lebih sedikit namun
merasakan efek Nikotin yang lebih besar dari perokok lain pada umumnya.
EFEK DARI NIKOTIN
Nikotin sangat mempengaruhi dan
dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa
relaks dan kemudian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek
ini umum dikenal sebagai biphase effect.
Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan
diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan
pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon “Fight or
Flight”. Jika anda mencintai film horror, atau sangat suka dengan
roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek Adrenalin ini, yang
juga akan anda alami saat merokok :
-
Detak jantung yang sangat cepat
-
Meningkatnya tekanan darah
-
Tarikan nafas yang berat dan cepat
Lantas, apa yang terjadi, saat
seorang perokok tiba-tiba berhenti merokok seketika? Saat mengkonsumsi Nikotin,
fungsi otak dan tubuh akan berubah, beradaptasi sebagai kompensasi atas adanya
efek yang ditimbulkan oleh Nikotin. Sebagai contoh, otak akan beradaptasi,
memperbanyak atau mengurangi jumlah sel syaraf reseptor akibat dari adanya Nikotin.
Saat berhenti merokok, efek fisiologis ini tetap tertinggal dalam otak.
Akibatnya, tubuh (otak) bereaksi dan tidak bisa berfungsi dengan baik
selayaknya ketika Nikotin masih berada dalam tubuh. Umumnya, seseorang yang
mencoba berhenti mengkonsumsi Nikotin, akan mengalami gejala berikut:
-
Irritabilitas, biasanya menjadi
lebih sensitif dan mudah marah
-
Mudah cemas dan merasa depresi
-
Dan tentu saja, kebutuhan yang
amat-amat sangat terhadap Nikotin
Permasalahan
: mengapa ketika seorang perokok mengkonsumsi nikotin yang terdapat pada rokok,
semakin lama dia mengkonsumsi maka semakin banyak nikotin yang dibutuhkannya ?
apakah hal yang menyebabkan seseorang tersebut semakin banyak membutuhkan
nikotin ? tolong jelaskan !